Sunday, 5 May 2013

Pelumas (OLI)


Fungsi-fungsi Pelumas :
1.  Membentuk lapisan film untuk mencegah terjadinya kontak langsung antara dua bagian material mesin yang saling bergesekkan serta mengurangi keausan
2.  Sebagai media pendingin yang berguna menyerap panas yang timbul pada bagian mesin
3.  Sebagai penyekat untuk mencegah kebocoran
4.  Sebagai pembersih dengan cara mengangkut kotoran-kotoran pada bagian-bagian yang dilaluinya.
5.  Sebagai anti karat
6.  Sebagai media pemindah tenaga



Istilah-istilah dalam Pelumas :
Viscosity
Viscosity merupakan besaran atau nilai kekentalan oli. Ada beberapa standar kekentalan oli yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman, yaitu :
           - SAE (Society of Automotive Engineers)
   dengan skala : 10, 20, 30, 40, 50, 20W-50, dst
- AGMA (American Gear Manufacturers Association)
   dengan skala : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 8A
- ISO (International Standardization Organitation)
   dengan skala 32 - 1500
- API (American Pethroleum Institute)
   SA, SB, SC, SD, SE, SF -- mutu oli untuk kendaraan bensin
   CA, CB, CC, CD, CE, CF, -- mutu oli untuk kendaraan solar
Viscosity Index (VI)
Viscosity Index adalah suatu bilangan yang menunjukkan kestabilan kekentalan oli terhadap perubahan temperatur.
           Nilai 1 – 29 = rendah
           Nilai 30 – 79 = sedang
           Nilai 80 – 100 = tinggi
           Nilai 101 atau lebih = sangat baik
Pour Point (Titik Tuang)
Pour point adalah nilai temperatur yang terendah dimana oli masih bisa mengalir / dituang. Biasanya diperhatikan di daerah dingin atau di pabrik pembuat es.
Flash Point (Titik Nyala)
Flash point merupakan nilai temperatur dimana oli dapat terbakar lebih lama
Auto Ignition Point (Titik Terbakar Sendiri)
Auto ignition point merupakan nilai temperatur dimana oli dapat terbakar sendiri di ruang tertutup walaupun tidak ada pengaruh api dari luar.
Fire Point (Titik Api)
Fire point merupakan nilai temperatur yang lebih tinggi dari flash point dan oli dapat terbakar lebih lama
Demulsibility
Demulsibility adalah kemampuan dari oli untuk secepatnya memisahkan diri dari air. Jika demusibility suatu oli rendah, maka oli tersebut akan dapat menyebabkan karat pada mesin.
Four Ball test
Four ball test ialah suatu pengetesan yang dilakukan terhadap oli untuk menentukan kemampuan lapisan pelumas dalam menahan beban gesekan dan keausan metal.

Kerusakan Oli Pelumas :
Kontaminasi
Kontaminasi adalah kerusakan oli yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari luar sistem oli. Pengaruh-pengaruh dari luar itu antara lain panas matahari, debu, bahan-bahan kimia, dll.
Deteriosasi
Deteriosasi adalah kerusakan oli yang terjadi karena pengaruh dari dalam sistem itu sendiri. Pengaruh itu antara lain suhu kerja, tekanan tinggi, reaksi kimia, dll.

Cara Pencegahan Deteriosasi :
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan deteriosasi, yaitu :
Penyimpanan Oli
o                        Simpan drum-drum oli di tempat yang beratap
o                        Jangan biarkan air mengumpul diatas drum
o                        Tutup drum oli yang rapat
o                        Letakkan drum secara horizontal dengan tutup drum berada diatas



Penggunaan Oli
o                     Saat pengisian oli, semua alat-alat yang diperlukan harus dalam  keadaan bersih
o                     Jangan melakukan pengisian di tempat yang berdebu atau dalam  suasana hujan
Oli dalam mesin
o                     Isilah tangki sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan
o                     Jangan biarkan tangki kosong. Jika tangki kosong udara akan masuk dan ini akan menyebabkan pengembunan karena udara mengandung uap air
o                     Gantilah oli sesuai petunjuk OMM, dengan spesifikasi pabrik yang dianjurkan

No comments:

Post a Comment