Percaya atau tidak kalau berhubungan seks dengan menggunakan kondom berkaitan dengan tingkat kesejahteraan pasangan? Jadi jika yang pasangannya sudah memiliki mobil, memiliki kecenderungan saat berhubungan seks tidak menggunakan kondom. Sementara bagi yang belum memiliki mobil, melakukan seks menggunakan pelindung.
Bisa saja anda mengatakan kalau ini hanya bualan dan hisapan jempol. Tentu saja kita bisa memperdebatkan pendapat tersebut. Karena memang seolah tak ada hubungan bermain seks dengan menggunakan kondom dengan tingkat kesejahteraan.
Tapi survei yang dilakukan oleh John Hopkin School of Medicine menyatakan bahwa 50 persen pasangan yang memiliki mobil cenderung tidak mengunakan kondom daripada pasangan yang tidak mempunyai mobil. Survei yang dilakukan terhadap 715 perempuan dengan usia 15-22 tahun ini, merupakan para pengunjung pusat layanan keluarga berencana. Di Atlanta, Georgia.
Menurut Janet Rosenbaum yang dikuti ABC News mengatakan, “Setelah dianalisis, partisipan yang menggantungkan hidupnya pada pasangan cenderung lebih jarang pakai kondom dan tidak merespons upaya pencegahan HIV (Human Imunnodeficiency Virus),” tuturnya
Mereka yang menggantungkan hidup pada pasangan memiliki kecenderungan melakukan seks mengikuti selera pasangannya. Jadi perempuan yang tidak bekerja, memiliki kemungkinan bargaining position pada pasangannya rendah. Mereka mempasrahkan diri pada pasangannya akan menggunakan kondom atau tidak.
Jika dikaitkan bahwa kondom merupakan tindakan pencegahan untuk tidak hamil dan pengurangan penularan HIV. Para perempuan ini merupakan kelompok rentan yang memiliki kemungkinan untuk tertular HIV, itupun jika pasangannya mengidap HIV.
Kecenderungan ini menyiratkan bahwa bagi pasangan yang sudah sejahtera tidak memperdulikan pasangan akan memiliki anak berapa. Karena jelas kondom memiliki fungsi untuk mengatur kehamilan. Nah, bagaimana dengan di Indonesia? Apakah memiliki kecenderungan yang sama?
No comments:
Post a Comment