Friday, 27 July 2012

Free Download Album Coboy Junior

Free Download Album Coboy Junior . Coboy Junior - Ini salah satu boyband baru yang masuk dalam blantika musik indonesia dan sukses di pasaran .

Boyband yang personilnya beranggotakan anak-anak muda  ini memang sedang di gandrungi oleh anak-anak muda jaman sekarang lewat hits lagunya yang berjudul " Kamu ". Berikut Biodata dari masing masing personil


1 . Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan

Nama Lengkap      : Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
Nama Panggilan     : Iqbal
T/T lahir                 : Surabaya / 28 Desember 1999
Zodiak                   : Capricorn
Agama                   : Islam
Sekolah                 : SDIT Al-Muhajirin
Cita-cita                : Ingin jadi Ustadz
Warna Favorit        : Ungu, Putih
Twitter                   : @iqbaale
Fp                         : Official FanPage – Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
Karir                     :  ? Musikal Laskar Pelangi sebagai Trapani  ? Film layar lebar 5 Elang sebagai Rusdi

2 . Bastian Bintang Simbolon

Nama Lengkap     : Bastian Bintang Simbolon
Nama Panggilan    : Bastian / Babas
T/T lahir                : 21 September
Zodiak                  : Libra
Agama                  : Kristen
Sekolah                 : Advent Bandung
Cita-cita                : Ingin jadi penemu robot tercanggih
Twitter                  : @bastiansteel
Fp                        : Bastian Bintang
Karir                    : ? Idola Cilik ? Musikal Laskar Pelangi ? Film layar lebar 5 Elang sebagai Aldi

3 . Alvaro Maldini Siregar

Nama Lengkap    : Alvaro Maldini Siregar
Nama Panggilan   : Aldi
T/T lahir               : 14 April 2000
Zodiak                 : Aries
Agama                 : Islam
Sekolah               : SD Perguruan Advent Jakarta Pusat
Cita-cita              : Ingin jadi Arsitek
Twitter                 : @alvaromaldini1
Fp                       : Offiacial FanPage of Alvaro Maldini Siregar
Karir                   : ? Musikal Laskar Pelangi

4 . Teuku Rizky Muhammad

Nama Lengkap   : Teuku Rizky Muhammad
Nama Panggilan  : Kiki
T/T lahir              : 4 Januari 1998
Zodiak                : Capricorn
Agama               : Islam
Sekolah              : SMP Negeri 4 Tangerang Selatan
Cita-cita             : Ingin jadi Penyanyi
Twitter               : @TeukuRyzki
Karir                  : ? Musikal Laskar Pelang ? Film layar lebar 5 Elang sebagai Anton

Berikut sekilas tentang informasi biodata dari masing masing personil Coboy Junior , Bagi kalian yang ngefans sama boyband ini kami juga menyediakan link downloadnya loh full album dan free tentunya.
Sourch link : Spenza.org
Download Full Album

Wednesday, 25 July 2012

Tips Menggambar Yang Baik

Tips Menggambar Yang Baik . Menggambar dalam bahasa inggris berarti drawing yang artinya  adalah kegiatan kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar .

Menggambar adalah salah satu karya seni yang terbilang susah menurut saya , kenapa saya bilang begitu karna memang membutuhkan imajinasi yang tinggi dan kesabaran , dan bakat juga mempengaruhinya .

Lain hal nya jika memang sudah turunan pandai menggambar , entah dari keluarga dia membuat gambar pun rasanya mudah sekali keliatanya dan akan terliat pas  , diluar itu semua ternyata menggambar juga bisa kita pelajari ilmunya .






  • Eksplorasi bentuk dan sudut pandang dengan proporsi seimbang
  • Manfaatkan berbagai bentuk dan sudut pandang agar pemandang fokus melihat ke gambar. Proporsi objek juga harus seimbang agar menghasilkan komposisi gambar yang enak dilihat.


  • Less is more
  • Jangan takut untuk mengurangi elemen dari gambarmu. Mungkin saja elemen tersebut tidak berguna dan malah membuat karyamu terlihat terlalu rame, kacau, dan terlalu memusingkan untuk dilihat.


  • Persiapan matang
  • Walaupun ide datang tiba-tiba, namun kamu juga perlu mempersiapkan diri dengan mempelajari tema yang dikehendaki dan mempelajari skill yang diperlukan dalam membuat karya. Tentukan hasil akhir karya yang diinginkan (misal dengan membuat sketch terlebih dahulu) sehingga hasil tidak melenceng dari rencana awal.


  • Pilih warna yang sesuai

  • Pilih palet warna yang akan dipakai dan sesuaikan dengan mood dari karya yang diinginkan.Carilah referensi kombinasi warna yang baik di google.

  • Sentuhan akhir

  • Pastikan bahwa hasil akhir tidak melenceng dari rencana awal. Jangan sampai karena kreativitas yang berlebih, karya menjadi melampaui batas dan tidak sesuai keinginan.


  • Ukuran besar
  • Lebih baik membuat karya dalam ukuran yang lebih besar agar jika karya hendak dicetak dalam media yang lebih besar, kamu tidak perlu stretch gambar sehingga menjadi pecah. 


  • Lihat dari sudut pandang berbeda

  • Setelah karyamu jadi, coba lihat dari sudut pandang yang berbeda dengan diputar atau dilihat secara terbalik untuk mengecek apakah komposisi, warna, dan visual secara keseluruhan telah sesuai baik dari perspektif yang berbeda. 

    creativoschool.blogspot.com

    Tuesday, 24 July 2012

    Tips Memaksimalkan Puli CVT Belakang Motor Matic

    Tips Memaksimalkan Puli CVT Belakang Motor Matic . Performa motor matic memang tidak hanya mengandalkan roler puli Cvt depan saja tentunya , kinerja akan lebih maksimal  jika set puli belakang juga mengalami ubahan tentunya , baik itu per ,kampas kopling maupun magkukan nya, matic pun bisa di dongkrak performanya dan ga heran jika satria fu pun bisa ke libas pake metic , tentu banyak mengalami ubahan yang lumayan extreem :) .

    Seperti halnya alur lubang pin di secondary sliding sheave. Banyak produsen part racing yang tawarkan seting akselerasi lewat part ini. Yaitu, adanya pilihan kontur atau bentuk lubang pin. Tapi sayang, part ini hanya terbatas di satu merek skubek aja. Ya, di Mio. Part aftermarket yang ditawarkan produsen, memiliki 6 lubang. Sedang part standarnya, hanya 3 lubang.

    Karena adanya 6 lubang, maka karakter akselerasi yang ditawarkan ada 2 pilihan. Lubang berbentuk lurus, memberikan akselerasi spontan dari bawah-atas. Kalau model yang seperti lambang petir, itu seperti lubang standar. Ada coakan. Powerband lebih lebar karena sempat lama di rpm tengah.

    Dalam hal ini karakter keduanya bisa disesuaikan, tergantung kebutuhan. Misalnya buat di trek lurus 201 meter. Pilih model standar agar napas tak cepat habis. Tapi, kalau di balap matic race, agar motor cepat teriak, bisa pilih yang model lurus.
    Selain secondary sliding sheave, Pemilihan Per CVT pun mempunyai andil untuk menambah performa motor matic anda , untuk per sudah banyak beredar part alfamarketnya di pasaran , tinggal pilih mau yang seperti apa sesuai dengan tingkat pegas yang di ingginkan.
    Ada 2 pilihan yaitu per pegas keras dan per pegas yang lembut atau hampir normal , itu mempunyai efek  masing masing.
    Jika anda menginkan matic anda memiliki tenaga pacuan yang cepat di RPM bawah , hendaknya anda memilih yang keras , namun untuk top spednya jadi ga bisa keburu , berbeda jika anda memilih per yang tingkat pegas nya rendah maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli sehingga akan mencapai topspeed nya.

    Masih ga ketinggalan kampas koplingnya , ini juga ada banyak varian tentunya misalnya kampas kopling yang terbuat dari campuran bahan karbon atau kuningan. Efeknya, kampas jadi jauh lebih menggigit mangkok kopling dan hasilnya pun dapat memaksimalkan kinerja Puli CVT Belakang
    Source ,motorplus.otomotifnet

    Samsung Galaxy Chat B5330 Review

    Samsung Galaxy Chat B5330 Review .Tidak banyak Smartphone Android  yang menggunakan fitur QWERTY fisik , kebanyakan menggunakan Touchscreen seperti halnya samsung Galaxy S III dan Galaxy Y duos.
    Ini merupakan sebuah terobosan yang dilakukan samsung yaitu dengan meluncurkan Samsung Galaxy Chat B5330  yang di lengkapi dengan keyboard QWERT untuk pendukung nya , namun dalam hal ini Samsung Galaxy Chat B5330 merupakan varian yang kedua yang dilengkapi keyboard fisik qwerty , setelah pendahulunya yaitu samsung galaxy pro.Samsung Galaxy Chat ini memang di peruntukan buat para penggemar chating , dengan adanya fitur keyboard fisik tentunya akan lebih memudahkan dalam melakukan aktifitas chating di bandingkan dengan yang memakai touchscreen tentunya , apalagi gadged ini juga di sisipi  aplikasi  Quick Office tentu sangatlah nyaman jika mengetik langsung dengan keyboard fisik.









    Spesifikasi Samsung Galaxy Chat ini dibekali dengan  Android 4.0 , 50MHz, layar 3 inci beresolusi 320x240 pixel, memori internal 4GB, slot memori eksternal, kamera 2MP tanpa LED Flash, dan baterai 1,200mAh.Wi-Fi, GSM, HSPA, jack audio 3,5mm, MicroUSB, dan slot memori eksternal hingga 32GB. Dimensinya 59.3x118.9x11.7 mm dan berbobot 112g.

    Monday, 23 July 2012

    Realitas Para Sarjana Sekarang



    Bersyukur sekali jika kita masih di berikan Allah SWT alat pendengaran yang masih berfungsi dengan baik karena setiap detiknya kita bisa mendapatkan informasi secara gratis. Asalkan kita mau mendengarkan telah dapat dipastikan bahwa kita akan mendapatkan informasi sebab Mendengar merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.

    Seperti pagi ini saat di perjalanan di BUS, kebetulan saya duduk bersebelahan dengan seorang Bapak tua umurnya 65 Tahun, pensiunan PNS, mempunyai anak 3 yang semua telah mengikuti jejaknya sebagai PNS. Dengan umurnya tersebut sangat banyak pengalaman yang telah dia lalui, pahit manis kehidupan telah dia rasakan. Dalam perjalanan sekitar 1 jam tersebut banyak sekali informasi yang saya dapatkan dari dirinya. Yang pasti sangat bermanfaat sekali.

    Dalam perjalanan bapak itu bercerita bagaimana sulitnya dia mengubah mainset anak-anaknya agar tidak mengikuti jejaknya untuk menjadi PNS. Menurutnya setelah menamatkan kuliah sebaiknya mereka jangan hanya berorientasi untuk mengejar lulus menjadi PNS. Dia menginginkan anaknya bekerja di sektor swasta atau membuka usaha yang produktif. Karena hanya dengan cara berwiraswasta akan dapat membantu negara ini untuk mengatasi penggangguran. Namun anak-anaknya masih ingin menjadi PNS dengan alasan kepastian jaminan hidup.



    Penomena ini menurutnya tidak hanya dialami oleh anak-anaknya tapi telah dialami oleh oleh sebagian besar lulusan sekolah atau kuliah. Hal ini terbukti dengan berjubelnya para pelamar yang mengikuti tes CPNS. Menurutnya kesalahannya terletak pada sistem pendidikan dan budaya masyarakat kita. Hal ini telah dirasakannya secara pribadi. Sebagai seorang yang pernah ngantor di Dinas Pendidikan Nasional, pernah memegang jabatan, serta pernah menjadi Tutor/Pelatih tenaga terampil berwiraswasta bagi Sekolah Menengah Kejuruan. Menurutnya siswa SMK yang telah di isi oleh keterampilan dan kemampuan berwiraswasta saja setelah menyelesaikan sekolah tidak serta merta akan menjadi Pengusaha. Mereka pasti akan mencari pekerjaan atau melamar CPNS. Sebab telah menjadi mainset di masyarakat bahwa tidak akan sukses sebuah keluarga apabila anaknya belum ada yang menjadi PNS/ Pejabat Pemerintah.

    Menurutnya yang sangat menopang perekonomian sebuah bangsa itu adalah pengusaha, serta yang menentukan masa depan bangsa adalah banyaknya masyarakat yang mempunyai mental wiraswasta bukannya banyak yang bermental pegawai. Memang terakhir ini gejala-gejala ini telah disadari oleh pemerintah oleh sebab itu akhir-akhir ini banyak program pemerintah yang mendorong agar munculnya wiraswasta-wiraswasta muda yang akan menjadi bibit-bibit pengusaha yag produktif. Terakhir dia berpesan mulailah untuk membuka usaha. Mulailah dari usaha yang sederhana untuk tahap pembelajaran. Karena prinsip terjun membuka usaha adalah berani belajar dari pengalaman.

    Terakhir..saya bilang pada beliau Insya Allah tolong doanya pak.. saya akan membuka usaha. Mari berwiraswasta.


    sumber : http://dediksaidina.blogdetik.com/2012/08/09/hasil-mendengar-dari-bapak-pensiunan/


    Miris! Kisah Anak-Anak Indonesia di Perbatasan



    Siapa yang tidak mengenal Jakarta ? Semua orang Indonesia tahu itulah Ibukota Negara Indonesia. Ibukota yang kian memanas dengan perebutan kursi DKI 1. Namun itu tidak selamanya berlaku, jangan coba-coba bertanya di mana letak Jakarta yang menjadi Ibu kota Negara Indonesia kepada anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang orangtuanya bekerja di sektor perkebunan. Sudah pasti dengan kepolosan mereka akan menjawab tidak tahu. Maklum saja di Tawau, yang hanya berjarak 30 menit dari Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltim, SD tempat mereka sekolah ternyata tidak memiliki peta Indonesia. Bahkan lebih parah lagi, anak-anak SD Indonesia ini dalam setiap upacara lebih dulu menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, kemudian Negara Bagian Sabah, baru giliran menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Kita perlu menarik nafas panjang setelah membaca kalimat tersebut. Seandainya WR Supratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya masih hidup akan tertunduk lesu mengetahui kabar ini).

    Adalah Ir. Hetifah Sj. Siswanda, MPP, PhD, anggota Komisi X Dapil Kalimantan Timur menceritakan hasil resesnya selama tiga hari ke perbatasan Kaltim-Malaysia. Beliau bercerita hampir meneteskan air mata, tatkala berbicara memakai bahasa Indonesia, mereka belum merespon secara baik, tetapi ketika dijelaskan memakai bahasa Melayu oleh guru asal Malaysia barulah mereka memahaminya.

    Lancarnya mereka berbahasa Melayu bukan karena keseringan nonton serial Ipin & Upin di salah satu stasiun televisi Indonesia atau televisi Malaysia. Namun, lebih karena guru Malaysia lebih dominan memberikan pelajaran dibandingkan guru Indonesia yang diperbantukan. Lalu kemana guru-guru asal Indonesia ? Pada kenyataanya peran guru-guru PNS dari Indonesia yang diperbantukan tidak berjalan maksimal. Pada tahun 2006-2009 sebanyak 109 orang, 2009-2011 juga berjumlah 109 dengan pola kontrak 3 tahun. Sedangkan 2011-2014 ini malah belum ada. Berdasarkan pengakuan di lapangan, guru-guru kita kurang gigih memberikan pengajaran dan pengaruh kepada anak-anak Indonesia.

    Permasalahan dalam konteks ini tidak hanya sebatas hak pendidikan anak-anak TKI yang terabaikan. Tidak sebatas cerita pilu tentang Lagu Indonesia Raya yang dinomortigakan saat upacara. Tidak juga sebatas mahirnya mereka berbahasa Melayu dan terbengong-bengong saat ditanya dengan bahasa Indonesia. Atau cerita pilu para pejabat yang miris melihat dengan mata kepala sendiri anak-anak Indonesia di perbatasan.



    Kondisi seperti itu, sudah sangat menggambarkan jiwa anak-anak TKI di perbatasan yang bukan lagi Indonesia namun Malaysia. Perlunya pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia pada anak-anak itu, tidak sedangkal agar mampu menjawab pertanyaan para pejabat Indonesia atau bahkan Presiden kita saat melakukan aksi kunjungan perbatasan. Atau bahkan mengantisipasi tangis presiden kita SBY, yang sangat sensitif itu. Bisa-bisa beliau berderai air mata saat melontarkan pertanyaan dalam bahasa Indonesia “Tahukah Adik-adik siapa Saya. Saya adalah presiden kalian, Presiden Indonesia. Ada yang tahu nama Saya?”. Sedang anak-anak itu terbengong-bengong saja.

    Kita semua tahu “bahasa Indonesia bahasa persatuan bangsa Indonesia”. Bahasa Indonesia menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang beraneka ragam dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia. Menyatukan hati dan jiwa para anak negeri dalam satu nafas Indonesia. Kita tidak bisa menuntut agar anak-anak TKI di perbatasan Indonesia-Malaysia agar mencintai bahasa Indonesia, sedang mereka tidak mendapatkan hak pendidikan layaknya anak Indonesia lainnya. Kita tidak bisa menuntut mereka untuk mahir berbahasa Indonesia sedang tiap hari mereka disuapi bahasa Melayu oleh guru-guru Malaysia. Kita tidak bisa menuntut mereka mencintai Indonesia sedang Malaysia lebih memperhatikan mereka dan Indonesia sebatas mengunjungi bahkan mengabaikannya.

    Inilah sebenarnya Balada Siswa SD anak-anak TKI di Perbatasan Indonesia-Malaysia. Balada anak negeri di perbatasan Indonesia-Malaysia tidak pernah cukup diceritakan dalam artikel atau gambar film Tanah Surga, Katanya. Ini adalah kisah pilu yang melengkapi bergunung derita warga Indonesia yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia. Kita tentu tidak rela anak-anak bangsa lebih mencintai bahasa Melayu. Kita tentu tidak rela mereka justru lebih mengenal baik bendera Malaysia dan bendera Negara Bagian Sabah daripada bendera Indonesia.

    Namun kita terpaksa harus merelakan itu semua, karena balada ini benar adanya.


    sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/08/indonesia-darahku-melayu-bahasaku/

    Ini Kisah Tentang Kejamnya Jakarta



    Saya besar dan lahir di Jakarta. Ibukota yang menjadi tumpuan banyak orang mengadu peruntungan nasibnya. Banyak orang bilang ibukota sangat kejam. Ia akan melibas siapapun yang tak punya cukup nyali dan mental yang tangguh. Kriminalitas dimana-mana. Berjalan kaki, naik mobil, naik motor, tak ada bedanya, tak ada jaminan bisa selamat. Semua punya peluang menjadi korban. Entah itu korban kejahatan dari pelaku kriminal atau korban kecelakaan akibat ketidakdisiplinan.

    Tanpa saya nyana, saya mengalami tindak kriminal yang cukup menyiutkan nyali di kota tempat saya dilahirkan ini. Kali ini saya alami bersama suami saya. Kisahnya bermula saat kami dulu memulai wirausaha menjadi agen sembako minyak goreng dan beras. Kami membeli minyak goreng langsung di depo di wilayah Tanjung Priok.

    Suatu hari, kami baru menambah pegawai yang bekerja ditempat kami. Seorang pria yang baru saja datang dari kampung. Jadi dia belum terlalu kenal medannya Jakarta. Dia hanya kami kenalkan dengan rute perjalanan menuju depo langganan kami. Diluar itu dia tak cukup mengenal jalan di Jakarta. Pergilah pegawai kami ini membeli minyak goreng ke depo di Tanjung Priok. Namun belum sampai setengah perjalanan mobil pick up pengangkut minyak mogok akibat ban bocor di daerah Pancoran. Akhirnya pegawai kami meminggirkan mobil. Saat mencari bantuan untuk membetulkan ban mobil, tiba-tiba pegawai kami di datangi oleh orang-orang bertampang seram membawa derek mobil liar. Seketika tanpa basa basi, mobil kami didereknya dan membawa paksa pegawai kami naik ke atas mobil dereknya. Pegawai kami yang memang orang daerah dan masih sangat lugu ini tak bisa mencegah, karena memang ia tak mengerti apapun. Bahkan bahasa Indonesianya saja masih kental dengan logat daerahnya.

    Untuk diketahui, orang-orang pembawa derek liar ini, gaya dan lakunya lebih mirip preman, nampak dari wajah mereka yang seram seolah ingin menghabisi siapapun yang berani menentangnya.

    Mobil kamipun dibawa mereka ke pool derek mereka yakni di daerah Cawang. Suami sayapun dihubungi oleh pegawai kami melalui telepon umum, karena waktu itu handphone masih sangat jarang dipergunakan. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1998. Segera suami saya mendatangi pool derek yang dimaksud. Sampai saat ditelpon saya dan suami masih belum menyadari kalau kami sedang dalam ancaman menjadi korban kejahatan. Karena di ujung telepon, pegawai kami tak menceritakan kejadiannya secara detil. Mungkin karena di bawah ancaman dan tekanan kelompok itu. Jadi saat itu kami masih menyangka pegawai kami di tolong petugas derek resmi yang kebetulan sedang beroperasi di jalan.

    Suami sayapun mendatangi alamat derek yang disebutkan. Sungguh kaget saat sampai disana, suami saya dikelilingi kelompok ini dibawah ancaman mereka. Mereka memaksa meminta sejumlah uang. Memaksa suami saya menyerahkan ATM kalau tak ingin kendaraan kami dihancurkan. Waktu itu posisi mobil kami sudah berada dibawah mesin penghancur yang setiap saat bisa mereka turunkan untuk meringsek mobil kami hingga remuk. Suami sayapun bingung dibuatnya. Mobil itu adalah satu-satunya harta kami mencari nafkah. Tak mungkin suami saya bisa merelakannya. Mereka meminta uang sampai senilai 5 juta rupiah. Namun uang di ATM kami tak banyak. Uang kami banyak berputar di luar untuk menambah modal usaha.

    Di bawah ancaman mereka, suami sayapun digiring ke ATM. Ternyata uang di ATM hanya bersisa 500 ribu rupiah. Mereka tampak kesal. Dan suami sayapun bernegosiasi alot dengan mereka. Akhirnya dengan sangat marah dan meracau mereka meminta semua uang di ATM itu. Benar-benar habis. Tersisa hanya untuk saldo minimum. Tak terbayang bila di ATM kami tersimpan banyak uang. Pastilah akan habis semua harta kami. Akhirnya Alhamdulillah, meski harus kehilangan uang, mobil bisa kami dapatkan kembali. Dan pegawai sayapun pulang tanpa mereka lukai. Kami tetap bersyukur tak sampai ada yang menjadi korban fisik. Perkara uang tak lagi kami khawatirkan. Rejeki masih bisa kami cari.

    Sejujurnya itulah masa terkelam dari jatuh bangunnya usaha kami. Saat itu kami merasa menjadi pecundang. Inginnya melawan. Namun rasanya melawan dalam keadaan seperti itu hanya akan membuat suami saya mati konyol. Karena mereka bisa saja menyimpan senjata dan jumlah merekapun lebih banyak. Selain itu ada kepentingan yang lebih besar untuk dipikirkan, yakni keberlangsungan usaha kami.

    Kami yang warga Jakarta diperas di kampung kami sendiri tanpa punya kesempatan sedikitpun untuk melawan. ATM kami dikuras tanpa ampun saat kami baru saja memulai merintis usaha. Bayangkan orang Jakarta diperdaya gerombolan pendatang di Jakarta! Adakah yang lebih mengenaskan…

    Namun kejadian ini tak menyurutkan langkah kami. Semua adalah pelajaran berharga yang membuat kami justru semakin survive menghadapi tantangan. Terutama tantangan di kerasnya persaingan dunia usaha.

    Dari pengalaman ini, saya berani katakan Jakarta memang sangat kejam bagi mereka yang tak cukup punya mental baja. Bersaing mengadu nasib di Jakarta sangat penuh dengan tekanan. Perlu tahan banting menaklukkannya. Saya menjadi saksi untuk hal ini. Sudah merasakan sendiri perihnya diperdaya di tanah kelahiran dimana saya dibesarkan. Mungkin bila di survey sudah begitu banyak orang menyerah hidup di Jakarta dan kembali ke kampung halamannya. Meski masih banyak pula yang bisa bertahan. Dan mungkin pula tak semua orang mengalaminya. Namun tak ada salahnya menjadi peringatan bagi siapapun untuk waspada.

    Karenanya, jangan pernah anda mengeluh menghadapi kerasnya kehidupan ibukota. Masih ingatkah anda dengan ungkapan sekejam-kejam ibu tiri masih lebih kejam ibukota? Begitulah.. Jakarta memang tak ramah terlebih bagi mereka orang kecil dan kaum papa…


    sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/05/21/ini-kisah-tentang-kejamnya-jakarta/


    Cerita Nestapa Anak-anak Jermal di Selat Malaka



    Setiap kali melihat atau makan ikan teri nasi atau ikan teri medan yg terkenal enak itu, saya selalu teringat nasib anak2 buruh jermal, Ikan teri medan itu terkenal dan harganya mahal. Sekitar 150-200 ribu/ kg. Ikan teri itu diperoleh dari hasil tangkapan di selat malaka, Tapi tahukah kita bahwa dibalik kenikmatan ikan teri itu ada sejuta keperihan dan penderitaan para anak2 yg dipaksa jd buruh jermal

    Jermal itu adalah rumah panggung kecil atau gubuk yg yg dibangun di atas laut sepanjang selat malaka. Ada ribuan dari aceh sampai sumsel, Jermal2 itu berfungsi sebagai tempat penangkapan sekaligus pengumpul ikan teri. Disana juga ikan teri itu dijemur dan dikeringkan secara berkala, 2 minggu atau 1 bulan sekali akan ada petugas yg datang mengambil ikan teri& sekaligus menyuplai bahan makanan ke jermal

    Jermal itu terletak jauh di tengah laut. Belasan kilometer dari pantai timur sumatera. Jarak antara jermal juga berjauhan. Tak ada akses. Jermal2 itu juga dibangun jauh di luar jalur lalu lintas pelayaran kapal sehingga tak akan ada kapal yg melintas di dekatnya. Jermal2 itu dimiliki para tauke/ tekong yg tinggal di daratan. Anak2 buruh yg diperbudak di jermal2 itu tdk pernah tau siapa tekong2 itu

    Bgmn anak2 itu bisa sampai di jermal dan kemudian diperbudak disana selama bertahun2? Kisahnya sangat menyedihkan hati. Mayoritas anak2 jermal yg diperbudak itu adalah korban penipuan atau penculikan atau pemaksaan. Umumnya mereka dari daratan sumatera. Banyak anak2 kecil yg jd jadi gelandangan di kota2 di sumatera dibujuk dan diiming2i bekerja oleh para penyuplai buruh jermal, Banyak juga anak2 dari desa2 kecil pedalaman atau dari dusun2 di perkebunan negara yg diambil dr org tuanya dgn janji dijadikan pembantu

    Umumnya mereka dijanjikan bekerja sbg pembantu rumah tangga, kedai, restoran, warung2, toko2, pabrik dst. Tapi itu hanya tipu daya Setelah anak2 terpisah dari keluarganya& itu dikuasai para agen penyuplai, anak2 itu kemudian dibawa ke tengah laut utk kerja di jermal. Sekali anak2 itu sampai di jermal maka mereka akan habiskan waktu mereka belasan tahun hidup terkucil diperbudak sbg buruh jermal

    Sebagian dari mereka tidak tahan hidup tersiksa di jermal dan coba melarikan diri. Umumnya mereka mati tenggelam di tengah laut malaka. Para nelayan tidak berani mendekati jermal2 tsb karena tau bhw siapa saja yg berani mendekat akan diusir bahkan dipukuli oleh mandor2. Mandor2 tekong atau centeng2 jermal ini terkenal bengis dan tak segan2 membunuh siapa saja yg berani ikut campur atau mengusik jermal
    TNI AL, Polisi Airud dan aparat keamanan lain semua “tutup mata” dgn praltek perbudakan buruh anak di jermal karena terima upeti tekong

    Pada tahun 90-92 ada 2 lembaga yg menyelidiki nasib anak2 buruh jermal, yaitu HMI sumatera Utara dan Lembaga Advokasi Anak Indonesia. HMI sumatera Utara di bawah pimpinan Muzakhir Rida (skrg aktivis PPP) dan LAAI di bawah pimpinan Mayasak Johan (skrg DPR RI kom XI). Mereka melakukan investigasi dan hasil investigasi itu dimuat di media massa. Mereka juga mengajukan gugatan perdata dan pidana
    Kepada pemerintah RI yg telah dengan sengaja membiarkan tindak pidana/ kejahatan kemanusian terhadap para anak2 indonesia yg diperbudak. Mulai dari Presiden RI, Panglima ABRI, KASAL, panglima armada barat, kolinlamil, Pangkowilhan, Pangdam, Polisi Air dan Udara dst..

    Akibat publikasi dan tuntutan HMI sumut dan LAAI itu, publik geger…regim suharto marah besar. HMI dan LAAI diteror habis2an, Para aktivis HMI dan Aktivis LAAI sering diancam pembunuhan oleh oknum2 aparat ABRI. Tp gugatan di pengadilan jalan terus, tak berhenti. Akhirnya atas prakarsa majelis hakim, HMI sumut dan LAAI dipaksa berdamai dgn pemerintah. HMI dan LAAI setuju damai asal pemerintah ..

    Serius menghapus perbudakan sekitar 16.000 anak2 di jermal2 sepanjang selat malaka. Pemerintah nyatakan kesediaannya. Damai. Sejak itu jermal2 yg perbudak anak2 dirazia besar2an..sempat hilang dan atak ada lagi perbudakan selama bbrp tahun. Setelah itu ada lagi. HMI sumut dan LAAI awalnya selalu awasi kesepakatan dgn pemerintah RI. Tapi lama kelamaan, kasus perbudakan anak2 di jermal2 itu senyap
    Apakah skrg masih terjadi perbudakan anak2 di jermal2 sepanjang selat malaka? Masih. Seorg wartawan metro tv pernah sampaikan hal itu

    Jika kita sebagai rakyat merdeka yg peduli dgn nasib anak2 yg tertindas, sekali waktu tentu kita ingin tahu fakta yg sesungguhnya..

    Smga pemerintah, DPR, TNI AL, Polri, LSM, pers dst..tetap peduli mengawasi praktek perbudakan anak2 itu..apakah mereka masih ada disana?

    Sekian dan terima kasih telah menyiap kultwit singkat tentang perbudakan buruh anak jermal di sepanjang selat malaka


    sumber : http://twitter.com/TrioMacan2000/status/176115661737705474


    Kisah Negeri yang Dijajah Bangsanya Sendiri



    Saya beruntung mendapatkan kesempatan bepergian keliling Indonesia. Dari sekian banyak daerah yg pernah saya kunjungi, pulau timor belum. Saya jg blm pernah kunjungi Bengkulu& provinsi lain seperti maluku utara. Hampir semua daerah yg saya kunjungi kondisinya memprihatinkan. Kota2 di luar jawa, utamanya di indonesia timur jauh dari apa yg saya bayangkan sebelumnya. Ibukota propinsi saja banyak yg tertinggal

    Rata2 kota besar di indonesia timur seperti kota kecamatan di p. jawa. Bahkan adakalanya kota itu hny terdiri dari beberapa jalan protokol. Apalagi jika masuk lebih ke pedalaman. Kadang2 saya sampai bengong dan menangis dalam hati. Kok bisa 60 tahun merdeka masih begini?. Di kalimantan..di sebuah kabupaten, saya lupa namanya, ada sebuah tambang batubara raksasa..tp anak2 sekitarnya sekolah dgn telanjang kaki

    Saya selalu bertanya, kemana uang hasil tambang itu? Kenapa masyarakat sekitarnya sangat miskin? Kenapa SDA yg berlimpah tdk bawa kemakmuran. Kalimantan, sulawesi, papua dan hampir seluruh pulau di indonesia timur sangat kaya SDA mineral. Banyak pertambangan..kok rakyatnya miskin?. Sementara para bupati2 di indonesia timur itu semuanya kaya raya. Setiap minggu ada di jakarta, makassar, surabaya, bali atau ke luar negeri

    Apa yg salah dengan republik ini? Kenapa SDA yg melimpah tidak membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya? Apakah ini kutukan? Padahal, jika pemdanya serius dan amanah, kayaknya tidaklah sulit utk sejahterakan penduduknya yang tidak banyak itu. Di sisi lain, sy juga melihat begitu banyak PETI alias penambang liar. Sy sempat lihat kab Bombana di sultra..luar biasa penambangan emasnya

    Penambang2 liar itu biasanya dicukongi oleh para pengusaha, pejabat sipil dan militer atau polisi...pajaknya ga jelas kemana. Di Papua, saya pernah masuk sampai ke pedalaman arso IV. Sepanjang jalan saya melihat truck2 raksasa muatan kayu hilir mudik. Di soroako dan pomala saya lebih takjub lagi..saya melihat tanah air kita dijual dan diekspor dlm arti sebenarnya..tanah& air dikapalkan



    Saya sempat tanya sama kuasa direksi PT. Antam..kemana tanah air kita yg dikapalkan itu dibawa? Diekspor langsung katanya..itu ORE. Pabrik pengolahan milik Antam ga mampu utk produksi begotu banyak ore menjadi nikel. Jadi utk praktisnya, sbgn langsung saja diekspor. Kita, RI ini benar2 ekspor tanah air kita keluar negeri. Luar biasa ! Sayangnya hasilnya tidak dirasakan oleh rakyat RI.

    Di timika, saya masuk dengan terlebih dulu disuntik vaksin malaria. Saya golf di sana dengan ditemani burung cendrawasih di sekitar lap golf. Di Pulau G atau pulau gebe, maluku utara kalau ga salah lain lagi ceritanya..pulau yg mengandung nikel itu sdh habis terkuras kekayaannya. Di pulau itu hanya tersisa bekas alat2 pertambangan yg telah menjadi besi tua. Penghuni pulau itu tetap miskin merana

    Di soroaku, selain ada PT. Antam, ada juga PT. INCO yg raksasa itu. Saya ga tahu apa kontribusinya bagi kesejahteraan warga soroako. Intinya, RI ini kaya sumber daya alamnya tapi tak jelas kontribusinya bagi kesejahteraan rakyat apalagi pada warga sekitarnya. BUMN2 pengelola SDA kita terkenal tidak efisien dan korup. PTPN contohnya. Punya lahan sawit 6 x lahan PT AAL tapi labanyanya lebih kecil.

    Jgn kita bicara soal batubara, lihat saja perbandingan KPC dengan PT. Bukit Asam. Demikian seterusnya..miriiiis. Sebab itu saya kaget bercampur tak percaya ketika baca Kompas jumat kemaren : pemrintah akan terapkan pajak 50% utk eskopr batubara mentah. Sudah saatnya pajak, royalti tambang ditingkatkan semaksimal mungkin utk kesejahteraan rakyat. Bukan pejabat.

    Kita mengetahui perusahaan2 tambang selalu punya beking atau melibatkan pejabat polisi dan militer sbg direksi/komisarisnya. Yg paling aneh dan tak masuk akal adalah fakta bhw sampai saat ini pemerintah kita tidak punya data lengkap ttg brpa besar kekayaan alam RI. Rakyat tak pernah tahu berapa milyar dollar kekayaan SDA kita. Kenapa bisa? Apakah sengaja? Utk memudahkan para rampok pesta pora?

    Mungkin RI adalah satu2nya negara didunia yg belum ada audit dan invetarisasi kekayaan SDA nya. Disengaja? SBY sebagai presiden RI ga bisa kita harapkan tegas utk selamatkan sumber daya alam kita yg sedang dirampok massal ini. Intinya adalah : rakyat diperdaya oleh penguasa dan pengusaha hitam. Kekayaan alam kita dikuras habis2an, nanti yg tersisa hanya ampasnya



    Solusinya adalah kita harus mendesak pemerintah umumkan secara terbuka ttg nilai kekayaan alam kita. Berapa besarnya, terdiri dari apa saja. Kita juga mendesak pemerintah kita, siapa saja yg menguasai SDA kita. Berapa pajak, royalti dan kontrbusinya bagi negara. Jangan seperti skrg ini..semua kita hanya bisa menebak2 dan meraba2. Saya dp info, ARB kuasai 3 milyar ton cad batubara dari total 18 M ton

    Apakah solusinya harus separatisme? Daearah2 merdeka? Mumpung SDA masih ada tersisa dan belum habis dirampok jakarta? Coba saja kita bayangkan, betapa akan makmurnya papua..penduduk aslinya yg hanya 1.4 juta mungkin semakmur australia jika merdeka. Sama halnya dengan sulawesi..apa yg ga ada disana? Emas, tembaga, nikel, semen, migas, semua ada..belum lagi hutan dan lautnya..

    Demkian juga kalimantan..kaya raya..semua pulau2 luar jawa sangat kaya raya..kenapa jauh tertinggal ..miskin dibandingkan jawa?? Lihat sj NTB..ada newmont disana..laba newmont tambang emas itu 9 triliun per tahun. Kemana uangnya? Jakarta. Utk apa? Belanja pegawai hehe. Dulu ada amin rais yg selalu teriak2 korupsi itu sarangnya diistana. Sekarang dia pikun dan pilek. Ga ada lg tokoh yg kritis tanya SDA kita

    Rakuat selama ini hanya dibohongi oleh penguasa..kita semua tahu sbgn besar elit kita sdh bagi2 konsesi tambang kekayaan alam milik rakyat. Mulai dari SBY dan kroninya, ARB, elit DPR, kepala daerah, jenderal2 militer dan polisi, elit DPR..semua kapling tambang SDA kita. Kita harus punya pemimpin bangsa yg berani sita semua konsesi2 tambang yg dikuasi elit2 itu. Kembalikan dikelola oleh negara

    Anda mau lihat orang mandi emas? Pergi ke bombana sultra sana..banyak banget tambang emas liar yg dibeking aparat dan setorbke istana. Bagaimana dgn sumatera? Hampir sama dgn sulawesi..apa yg tak ada di sumatera? Semua jenis tambang ada. Perkebunannya terluas sedunia. Tapi apa yg kita dapatkan jika ke sumatera? Jalan lintas tengah, timur dan barat hancur total selama belasan tahun. Rakyat menderita



    Bagaimana regim SBY bisa berantas perampok2 sumberdaya alam kita karena regim SBY itu sendiri adalah perampok! Bagaimana kita, rakyat, bisa harapka SBY tegakan hukum? Tangannya kotor..regimnya kotor..mereka takut karena merekalah pelanggar hukumnya. Perkebunan2 di sumatera skrg mayoritas dimiliki asing utamanya malaysia. Kok bisa? Sebagian investor malaysia itu hny kedok. Uangnya dari RI

    Perampok2 lainnya rajin setor ke istana sbg upeti agar kejahatan mereka tidak diusik. Inilah penguasa zalim yg KKN dgn pengusaha hitam. Satu2nya cara adalah revolusi. Rakyat yg bertindak dgn hukumnya sendiri. Seret penguasa zalim, korup, munafik dan busuk itu. Gantung! Rakyat jgn percaya dgn tampilan luar dna citra yg ditonjolkan mereka. Wajah mereka mmg kayak malaikat, tapi hatinya lbh hitam drpd batubara

    Rakyat harus sadar, perampokan SDA, pajak dst oleh penguasa itu seperti perampok yg masuk ke dapur rumah kita sendiri. Mrka maling bejat. Anda tahu berapa SBY habiskan dana kampanye dan pilpres? Lebih 11 triliun ! Darimana uang itu? Jawab sendiri. Anda tahu kenapa jero watjik yg ga ngerti apa2 dan Fuad rahmany yg lemah diletakan jadi menESDM dan dirjen pajak?

    Kita harus kembali ke pasal 33 UUD kita. SDA utk kemakmuran rakyat. Bukan kemakmuran SBY, sudi, hartati, cikeas, istana, ical dst !


    sumber : http://twitter.com/TrioMacan2000/status/191195210468962304


    Kisah Bocah 10 Tahun yang Menjadi Tukang Tambal Ban Truk



    Melihat usianya belumlah pantas jika bocah usia 10 tahun yang masih mungil ini harus membongkar ban sebuah truk untuk ditambal, selain faktor usia faktor kemanusiaanpun rasanya sangatlah kurang pantas, karena seperti halnya bocah seusianya masih harus menuntut pendidikan di sekolah untuk masa depan mereka.




    Mungkin nasib Wang Junjie nama bocah itu tidak semujur teman-temannya yang lain, Wang adalah putus sekolah yang diakbibatkan faktor ekonomi dan alasan sekolahnya yang mengeluarkannya karena dinilai hasil akademis pelajaran yang jelek. Dikutip ruanghati.com dari Mail Online menceritakan, bocak cilik yang tinggal di Propinsi Guizhou Cina ini akhirnya bekerja menjadi tukang tambal ban mobil dan truk di bengkel pamannya.



    Beberapa waktu silam setelah Wang berhasil mengumpulkan sejumlah uang maka dirinya mencoba kembali untuk mendaftar sekolah, akan tetapi oleh pihal sekolah ditilak mengingat nilai akademis sebelumnya yang sangat jelek. Lha mau pinter ditolak sekolah kapan pinternya guman Wang mungkin demikian. Oh nak kasihan dikau.



    Kala bersekolahpun Wang ditempatkan oleh gurunya di barisan belakan sehingga susah melihat papan tulis, mengingat tubuhnya lebih pendek dibanding teman teman sekelasnya. Wang kini tetap meminpikan ingain sekolah dan bisa belajar kembali seperti rekan rekan seusianya. Sebuah cita-cita mulia.

    Pulang ke negeri kita, sobat ruanghati.com, agaknya potret Wang di Cina inipun sangat banyak kita jumpai di tanah air kita, karena faktor ekonomi mereka musti membanting tulang untuk menyambung hidup sehingga meninggalkan sekolah, tidak jarang pula mereka bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Lihat di jalan raya, di perempatan lampu trafik light. Di dalam bus dan lain sebagainya.

    Anak jalanan di negeri ini


    Mari kita berbagi untuk masa depan mereka, karena mereka merupakan masa depan bangsa ini, tapi bagaimana berbagi yang bijak? apakah dengan memberi mereka uang sehingga mereka merasa meminta-minta lebih menghasilkan dari bekerja dan melemahkan mental sehingga mereka malas berusaha. tapi usia mereka kan memang belum pantas untuk bekerja?

    Sudah saatnya kita semua peduli dengan masa depan mereka bukan hanya dengan mempolitisasi dan memanfaatkan mereka untuk kepentingan-kepentingan kita. tapi sungguh sungguh tulus mencarikan jalan bagai masa depan mereka.


    sumber : http://jogora.blogspot.com/2011/09/menharukan-bocah-10-tahun-yang-menjadi.html


    Ironis! Harta Karun Negara Dijual Di Singapura


    Hulu pedang emas

    Beberapa harta karun yang ditemukan dari bangkai kapal di perairan Cirebon akan dijual ke Singapura. Tapi rupanya, ada beberapa koleksi milik Indonesia yang juga ikut dijual, seperti arca Tara dan hulu pedang emas.

    Penemuan bangkai kapal Kerajaan Sriwijaya di perairan Cirebon, Jawa Barat, pada 2004 lalu menggegerkan dunia arkeologi. Betapa tidak, peninggalan tersebut merupakan harta karun terbesar yang pernah ditemukan di Asia Tenggara dalam hal kuantitas dan kualitas. Setidaknya itulah kata Luc Heymans, direktur Cosmix Underwater Research Ltd., perusahaan berbasis di Dubai yang mengangkat harta karun tersebut ke permukaan.

    Luc Heymens yang terlibat dalam proyek ini menyatakan, pihaknya perlu menyelam 22 ribu kali untuk mengangkut harta karun itu dari dasar laut dalam rentang waktu Februari 2004 hingga Oktober 2005. Nilai total harta karun itu Rp 720 miliar.

    Pada 2010 lalu, sempat digelar lelang atas harta karun tersebut namun sepi karena tak ada penawaran. Sekarang, lelang selanjutnya akan berlangsung di ke Singapura.

    Item yang dilelang mencakup batu rubi, perhiasan emas, batu kristal dari Dinasti Fatimiyah, gelas dari Iran, dan porselen indah dari China peninggalan tahun 976 M. Selain itu ada juga vas bunga terbesar dari Dinasti Liao (907-1125 M), dan keramik Yue Mise dari era Lima Dinasti (907-960 M) berwarna hijau khusus untuk Kaisar. Tak habis di situ, ada juga bebatuan berharga seperti 11.000 mutiara, 4.000 rubi, 400 safir merah, dan lebih dari 2.200 batu akik.

    Tapi rupanya, di antara harta karun itu, ada koleksi negara milik Indonesia yaitu arca Tara dan hulu pedang emas. Hal itu diungkapkan arkeolog dari Universitas Indonesia, Bambang Budi Utomo yang pernah menjadi tim seleksi negara terhadap harta karun tersebut.

    "Ya, barang yang dilelang itu sebagian sudah menjadi koleksi negara seperti arca Tara dan hulu pedang emas turut dilelang," kata Tomi, panggilan akrabnya.

    Lanjut Tomi, pada saat tim koleksi memilih benda-benda untuk dijadikan koleksi negara, mereka tidak bisa mengakses perhiasan yang disimpan di Deposit Box Bank Mandiri.

    "Saya sungguh sakit hati dihianati seperti itu. Hal ini sudah saya sampaikan langsung ke Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan waktu itu) pada waktu wawancara di tvOne," kata Tomi.

    Tomi juga mempertanyakan keberadaan Panitia Nasional BMKT (Barang Muatan Kapal yang Tenggelam) ada sejak tahun 1980 tidak juga bubar. "Dulu kan belum ada menteri kelautan, maka Menko Polkam Soedomo membentuk lembaga itu. Tapi setelah ada menteri kelautan seharusnya bubar. Tapi nggak bubar-bubar," ujarnya.

    "Terus Menteri Kelautan yang pertama itu melihat benda cagar budaya bawah air dianggapnya sumber daya laut yang diperlakukan kayak ikan dan karang," lanjut Tomi.

    Ketika detikcom mencoba mengkonfirmasi ke Wamendikbud Wiendu Nuryanti, yang bersangkutan tidak mengangkat telepon. SMS yang dikirimkan pun belum dibalas. Sementara itu Kasubdin Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Arif Kabul Pranoto, ponselnya tidak aktif.


    sumber : http://www.labhki.com/2012/04/miris-harta-karun-negara-dijual-di.html


    Getirnya Uang Lima Ratus Rupiah (Kisah Ironis)



    Anak sekolahan ini memilih ‘kuliah’ di kampus Unhas. Pasalnya ke enam murid ini takut ke sekolah, bukan karena takut akan gurunya, tetapi takut ditagih uang galon Rp.500 (Lima ratus rupiah). Bagaimana saya bisa mendapatkan informasi ini?. Yah, saya iseng wawancara dengan mereka. Mengapa saya wawancarai mereka?. Jawabnya: Karena telah keseringan saya temukan anak-anak ini nongkrong di pelataran parkir kendaraan di kampus saya.

    Bapakku tukang batu, ibuku tukang cuci Om

    Saya bergurau dengan ‘anak-anakku’ ini, malah jadi akrab sampai-sampai sekuriti berteriak nan bercanda: “Hey, apa kita bikin sama anak-anak Pak Armand?” (Terjemahan: Ngapain di situ sama anak-anak?). Sayapun probing mereka. Kian polosnya bercerita tentang kondisi sekolahnya. Dibangun di atas makam, gurunya sering rapat, kadang masuk ngajar kadang kosong. Saya pun bertanya enteng: “Kenapa sekolah di sana?”. Seorang anak menjawab: “Karena tidak bayar Om”.

    Kian akrab saya, seorang berucap: “Mau diapa itu uang lima ratus rupiah dikumpul setiap hari?”. Wah rupanya anak sekolah pintar juga hitung-hitungan: “Om, kita ada 200 orang, setiap orang bayar uang galon lima ratus rupiah”. Saya tes dia: “Kan cuma lima ratus rupiah Nak!”. “Lima ratus dikali dua ratus, berapa Om?”. Selanjutnya, saya diam-diam. Ia kembali berucap: “Kalau tidak bayar, kita dilarang minum Om”.

    Pengamatan alamiah selama ini -yang penulis lakukan- murid bolos sekolah atas inisiatif sendiri, usahanya sendiri untuk ‘madol’, dan tanpa alasan jelas membolos. Namun ke-enam anak ini jelas alasannya. Tak mampu membayar iuran galon (diwajibkan, red). Ke enam murid ini telah menunggak bayar uang galon hingga makin ketakutan ke sekolah. Apakah orang tua mereka tahu atas ‘kelakuan’ anak-anak ini?. Mereka menggeleng ketika saya tanyakan. Kenapa mereka tak memberitahu orangtuanya?. Mereka kembali diam…!

    Saya bujuk dan ajak mereka: “Ayok ke sekolah, Om temani. Nanti Om bicara sama gurumu”. Mereka saling memandang, sesaat kemudian mereka bertutur: “Janganmi Om”. “Kenapa?”. “Tidak adami guru di sekolah. Pulangmi semua. Nabawami itu uang galon”.

    Saya tak mau memaksa anak-anak ini. Terbetik tanya di kepalaku: “Jangan-jangan anak ini berdusta?”. Sayapun menjawab pertanyaanku sendiri: “Ah tidak mungkin anak-anak ini berbohong. Ekspresinya tak ada tanda-tanda kebohongan”.

    * * *

    Mungkin saja reportase ini tidak penting buat pembaca, namun buat saya sangat perlu. Kenapa?. Yah, betapa banyak anak-anak yang beruntung dan memiliki orangtua yang ber-ekonomi mapan, namun tak dimanfaatkan baik-baik oleh sang anak. Sedang di sini, anak-anak pengen sekolah namun betapa susahnya meminta uang lima ratus perak ke orangtuanya. Apakah sang orangtua tak mau memberikannya?. Oh bukan, menurut anak-anak ini, orangtuanya berkata: “Kenapa ada istilah bayar uang galon?”. Selebihnya, kata mereka. Kalaupun harus dibayar dimana diambilkan uang setiap hari sedangkan uang makan saja pas-pasan.

    Tak mampu bayar uang galon 500 perak

    Apakah kita harus menyalahkan pihak sekolah yang memungut iuran galon?. Ah tergesa-gesa rasanya jika menilai demikian sebab pengakuan anak-anak ‘malang’ ini, guru-guru di sekolahnya hanyalah ‘orang biasa’, orang-orang yang telah lama berbakti dan belum terangkat menjadi guru tetap. Lantas, kita mau salahkan siapa?. Ah bukan salah siapa-siapa. Yang pasti ke enam anak ini, kian sulit memperbaiki masa depannya, kian sulit mengubah nasibnya lebih baik dibanding orangtuanya. Apa ada pembaca ingin memberi solusi terhadap masalah yang ‘ringan’ ini?. Mohon kontribusi ide dan pikiran-pikiran edukatif dari pembaca. Insya Allah besok, saya rencana ke sekolah anak-anak ini. Terima kasih^^^.


    sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/14/getirnya-uang-lima-ratus-rupiah/


    Indonesia Penjual Manusia, Malaysia Memperbudak Manusia



    Menanggapi konflik dengan Malaysia, Ketua DPR Marzuki Alie mendukung sikap lunak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya, dengan bersikap tegas terhadap Malaysia, Indonesia cuma akan mendapatkan harga diri. Sementara ada 2 juta TKI yang harus dilindungi.

    Padahal, ketidaktegasan itulah yang membuat penganiayaan TKI terus berulang. Ketidaktegasan itu sendiri bisa menjadi isyarat adanya persekongkolan antara Indonesia dan Malaysia yang menghendaki bisnis jual beli TKI tetap aman terkendali.

    Kebijakan Malaysia

    Malaysia adalah pengimpor TKI terbesar. Setidaknya, 85 persen buruh migran di Malaysia adalah TKI. Angka ini menunjukkan bahwa ketergantungan Malaysia pada TKI sangatlah tinggi. Meski demikian, dari sudut pandang keselamatan manusia, Malaysia sudah tidak layak menjadi negara tujuan TKI.

    Kebijakan Malaysia untuk buruh migran secara eksplisit melegalkan perbudakan. Bagi buruh migran yang bekerja sebagai PRT, misalnya, Malaysia menerapkan kebijakan yang membuat majikan bisa berganti-ganti PRT, tetapi PRT tidak punya hak untuk berganti majikan. Visa dan permit kerja PRT melekat pada satu majikan dan Malaysia memberikan wewenang kepada majikan menahan paspor PRT agar mereka tidak lari.

    Ketika PRT mengalami penganiayaan, aturan yang diterapkan Malaysia menghambat mereka melaporkan kasusnya sebab pelaporan bisa berdampak deportasi. Kalaupun PRT berhasil melaporkan kasusnya, ada aturan lain yang menghambat mereka memperoleh keadilan.
    Malaysia mewajibkan buruh migran yang menunggu penyelesaian kasus kekerasan untuk mengajukan permohonan visa khusus yang harganya 100 ringgit. Visa khusus ini berlaku hanya satu bulan.

    Padahal, penyelesaian kasus kekerasan butuh waktu sampai empat tahun. Sementara pemegang visa khusus tidak diperbolehkan bekerja. Akhirnya TKI yang mengalami penganiayaan memilih untuk menyerah ketimbang memperkarakannya.

    Kalaupun kasus penganiayaan itu berhasil dibawa ke pengadilan, pengadilan Malaysia condong berpihak pada kepentingan warga Malaysia. Dalam kasus penganiayaan Nirmala Bonat, majikan bisa bebas dari penjara hanya dengan membayar 200.000 ringgit.

    TKI yang mengalami kekerasan di rumah-rumah majikan tak punya pilihan. Mereka terpaksa lari dari majikan dan menjadi TKI ilegal atau tetap bertahan dalam kondisi perbudakan. Setiap bulan 1.200-2.550 PRT lari dari majikan akibat kekerasan, gaji tidak dibayar, atau kondisi kerja berat. Dari jumlah tersebut, tidak sampai 10 persen yang ditangani KBRI.

    Kebijakan Indonesia

    Kebijakan Indonesia tidak kalah kejam dengan Malaysia. Malaysia melegalkan perbudakan, sementara Indonesia membuka peluang perdagangan orang. Sebab, pemerintah lebih banyak menyerahkan perlindungan TKI pada PJTKI. Mulai dari perekrutan, pelatihan, pengurusan dokumen, sampai penyelidikan kematian TKI di luar negeri diserahkan kepada PJTKI.

    Yang terjadi, catatan International Organization of Migrant menunjukkan, 67 persen korban perdagangan orang direkrut PJTKI resmi.

    Kalau kita simak isi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, 93 persen pasal bicara soal bisnis penempatan TKI. Hanya 7 persen pasal yang bicara tentang perlindungan TKI.

    Undang-undang juga menciptakan konflik antara Kemennakertrans dan BNP2TKI yang kian memperlemah perlindungan TKI. Bisa dipahami, ketika 513 TKI meninggal di Malaysia pada tahun 2008, Presiden tidak tahu.

    Ratusan TKI terancam hukuman mati, pemerintah juga terlambat tahu. Padahal, dari 513 TKI yang meninggal itu, 87 persen adalah TKI berdokumen. Menjadi TKI legal sekalipun tak terjamin keselamatannya.

    Kini perlindungan TKI semakin buruk. Serikat Buruh Migran Indonesia mencatat, dalam dua tahun terakhir kasus penganiayaan TKI meningkat 39 persen, kasus kekerasan seksual meningkat 33 persen, kasus kecelakaan kerja meningkat 61 persen, dan kasus TKI sakit meningkat 107 persen.

    Data BNP2TKI juga menunjukkan, proporsi TKI berkasus meningkat dari 12,6 persen pada tahun 2009 menjadi 21 persen pada tahun 2010.

    Persekongkolan

    Kita banyak mengecam Malaysia atas penganiayaan TKI. Padahal, pemerintah Indonesia lebih kejam terhadap TKI. Malaysia melegalkan perbudakan demi membela kepentingan warga dan bangsanya sendiri.

    Sementara berhadapan dengan sistem perbudakan Malaysia, Pemerintah Indonesia justru membuat kebijakan yang mempermudah warganya diperdagangkan dan tidak hadir di saat TKI menghadapi masalah hingga kehilangan nyawa.

    Ironis bahwa saat TKI didorong memperbesar devisa, mengumpulkan uang receh negara tetangga dengan risiko kehilangan nyawa, para pejabat justru memperbesar korupsi dan DPR sibuk membangun gedung mewah dengan spa, fitness center, dan kolam renang demi kesenangan sendiri.

    Di mata dunia, Indonesia adalah negara paling buruk dalam perlindungan warganya di luar negeri. Sekadar perbandingan, ketika buruh migran Filipina dideportasi dari Malaysia tahun 2002 dan seorang di antaranya dilecehkan secara seksual, Presiden Filipina datang ke Malaysia, menjemput mereka, dan mempersoalkan pelecehan yang menimpa warganya. Tindakan tegas itu memaksa Mahathir meminta maaf secara publik kepada pemerintah dan bangsa Filipina.

    Buruh migran Filipina di Malaysia hanya 6 persen, tetapi Filipina mampu memaksa Malaysia membuat memorandum of agreement (MOA). Dengan 85 persen PRT di Malaysia, Indonesia sama sekali tidak mampu memaksa Malaysia membuat memorandum of understanding (MOU) yang tingkatnya lebih rendah daripada MOA.

    Malaysia akan terus bertindak sewenang-wenang kepada TKI karena di hadapan Malaysia, Pemerintah Indonesia sudah kehilangan harga diri. Harga diri itu sendiri lokusnya pertama-tama bukan pada sikap atau tindakan bangsa lain, melainkan pada sikap para pemimpin terhadap anak-anak bangsanya sendiri. Kalau pemimpin tidak menganggap satu nyawa warga berharga bagi bangsa, bagaimana mungkin bangsa lain menghargai kita.

    Bisa dipahami kalau kemudian ada sekelompok warga Indonesia melakukan aksi melempar kotoran ke kantor Kedutaan Besar Malaysia. Sebab, melempar kotoran di kantor pemerintah dan DPR tiada guna lagi. Bagi mereka, devisa dan gedung mewah lebih berarti daripada harga diri.


    Akhir kata, sikap lunak Presiden SBY terhadap Malaysia di tengah memburuknya perlindungan TKI mengisyaratkan adanya persekongkolan antara Indonesia dan Malaysia agar sistem jual beli TKI tetap aman terkendali.

    Sekadar mengingatkan, bisnis jual beli TKI adalah bisnis besar sarat keuntungan yang melibatkan demikian banyak pihak, termasuk para anggota DPR dan pejabat tinggi hingga rendahan RI.


    ( kompas.com )


    Kisah Sri Purwati Diperbudak Selama 25 Tahun



    Azan magrib baru saja menjelang di Kota Medan. Sri Purwati alias Butet berjalan tersuruk-suruk, lalu melompati pagar sebuah rumah yang baru ditempatinya enam bulan di Kelurahan Kampung Baru, Medan, itu. Sri menenteng sebuah plastik kresek berisi baju yang baru kering dari jemuran di belakang rumah dan berjalan mengendap-endap menuju sebuah musala tak jauh dari rumah itu.

    "Sri datang ke musala dan ketemu Pak Imam," kata Kepala Lingkungan Kelurahan Kampung Baru, Muhamad Fahmi. "Dia mengaku melarikan diri berkat bantuan dari calon menantu majikannya," kata Fahmi saat ditemui pada Selasa 13 Maret 2012.

    Sang calon menantu itulah yang membuat Sri menguatkan tekadnya hendak pergi dari rumah MR, orang yang telah menjadi tuannya selama 25 tahun. Sang calon menantu memberinya uang Rp50 ribu dan menyuruhnya pergi begitu MR berada di lantai 3 rumahnya.

    Imam, penjaga musala, langsung mengantar Sri ke polisi pada 8 Februari 2012, pukul 22.00 itu. Dan kisah sedih bak perbudakan yang dialami Sri sejak ikut keluarga MR di usia 9 tahun pun terbongkar.

    Merantau dari Jawa

    Saat bertemu polisi, identitas Sri sangat kabur. Untunglah, sekeping ingatan Sri saat pernah sekolah di sebuah sekolah dasar negeri di Medan membantu pencarian identitasnya. Sri terlahir di Desa Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Juhari dan ibunya bernama Fatimah.

    Sri mengingat pergi ke Sumatera Utara bersama ayah, ibu dan satu kakak laki-lakinya karena sebuah gunung di desa kelahirannya meletus. Mereka ikut program transmigrasi ke Sumatera Utara, namun lupa di mana daerah penempatannya.

    Tak lama di daerah transmigrasi itu, ayahnya pamit pulang ke Jawa untuk menghadiri pesta perkawinan saudaranya. Kakak laki-lakinya dibawa serta. Itulah momen terakhir Sri melihat ayah dan kakaknya. "Ayah menghilang. Alasannya dulu saya masih ingat, bilang mau ke pesta saudara di Jawa," kata Sri.

    Tinggallah Sri bersama ibunya di Sumatera Utara. Tak lama, di Kampung Ladang, Medan, ibunya menikah dengan seorang pria beranak empat yang Sri sendiri lupa namanya. Tiga bulan kemudian mereka bercerai.

    Saat menetap di Kampung Ladang itulah, Sri tercatat di sebuah sekolah dasar negeri.

    Karena kembali menjanda, ibunda Sri berjualan jagung bakar di Kampung Ladang. Saat berjualan jagung bakar ini, ibu Sri berkenalan dengan pria bernama Aeng yang berdagang di sebelah dagangan ibu Sri. Namun rupanya perkenalan tersebut merupakan awal perjalanan kelam berikutnya bagi Sri dan ibunya.

    Aeng membawa Sri dan ibunya ke lokalisasi pelacuran 'Bukit Maraja' yang terletak di Kabupaten Simalungun. Sri masih fasih betul menyebutkan tempat tersebut.

    "Kami dibawa ke pelacuran di Bukit Maraja, di situlah ibu diperkerjakan sebagai pelacur," kata Sri. "Saya masih ingat ketika ibu menerima tamu, saya harus diungsikan ke kamar sebelah," ujarnya.

    Namun, menjadi pelacur juga tak membuat hidup Sri dan ibunya membaik secara ekonomi dan sosial. Sri malah sering melihat ibunya menangis.

    "Aku tak bisa membayangkan ibu selalu menangis. Seingat aku, terakhir aku merasakan cinta dari ibu ketika aku memeluknya, dan di keesokan harinya saya tak bertemu lagi dengan ibu," kata Sri. "Ibu menghilang, sampai sekarang saya tak bertemu ibu."

    Karena ibunya menghilang, Sri ditahan germo yang mengelola kompleks pelacuran itu, sebagai jaminan. "Akhirnya Aeng juga yang membawa saya keluar dari situ dan dipekerjakan menjadi pembantu rumah tangga oleh Aeng."

    Setelah dua bulan di eksploitasi Aeng, menjelang usia 10 tahun, Sri akhirnya menjadi pekerja rumah tangga di rumah MR.

    Diperkosa dan Dianiaya

    Bekerja di rumah MR ini rupanya hanya melanjutkan episode kelam hidupnya. Sri tak pernah menerima gaji sampai 25 tahun kemudian melarikan diri. Di usia 10 tahun, dua kali keponakan MR memperkosanya.

    Tindak kekerasan lainnya pun kerap dialaminya. Sri sering diperlakukan kasar seperti dicaci, bahkan dianiaya. Makan pun dijatah. Sehari-hari, ia tidak diperbolehkan berinteraksi dengan orang sekitar. Aksesnya untuk ke luar rumah ditutup oleh majikannya.

    Sri sudah kerap putus asa dengan hidupnya. Berkali-kali Sri mencoba bunuh diri. "Aku pernah mau bunuh diri. Sudah sering. Yang terakhir, aku sempat memotong nadiku, tapi aku masih bisa selamat," ujarnya sambil menunjukkan bekas sayatan pisau di lengannya.

    Sebelum melarikan diri dari rumah majikannya, Sri dipukul oleh MR sehingga menyebabkan memar di bagian wajahnya. "Aku dipukul, makanya aku putuskan melarikan diri malam itu juga, dan melapor ke polisi," ujarnya.

    Rina Sitompul, pendamping Sri Purwati, menyatakan MR telah melakukan tindakan kekerasan dan perbudakan. "Perlakuan ini jelas melanggar hak asasi manusia, karena perlakuan yang sangat kejam ini tidak berperikemanusian. Hak Sri untuk tumbuh dan berkembang sejak ia kecil sudah dirampas oleh majikannya, bahkan ketika dia dewasa hak dia sebagai pekerja tidak diberikan. Kejam," ujar Rina.

    Dia menambahkan, seumpama UU Perlindungan Anak berlaku surut, maka majikan Sri Purwati juga bisa dijerat dengan UU tersebut. "Kami meminta agar pihak kepolisian tidak kecolongan untuk mengenakan pasal berlapis kepada majikannya, karena selain KUHP iya juga dikenakan Undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga karena ada tiga bentuk kekerasan yang dilakukannya: kekerasan fisik, psikis dan kekerasan dalam bentuk ekonomi yang dialami Sri selama 25 tahun ini," kata Rina.

    Sementara MR menghilang dari rumahnya. Sejumlah wartawan yang menunggui rumahnya tak bisa menemui anggota keluarganya yang lain.

    Kepala Kampung Ladang Muhamad Fahmi menyebut, MR baru enam bulan pindah ke rumah ini. Sebelumnya MR diketahui tinggal di Kecamatan Medan Polonia, kawasan lain di Medan. "Dia kurang lebih baru 6 bulan di sini. Sampai saat ini dia belum pernah melapor ke sini sejak kepindahannya. Dia jarang bersosialisasi dengan sekitarnya," kata Fahmi.



    Thursday, 19 July 2012

    Tsingy, Hutan Batu Terbesar di Dunia



    Tsingy merupakan hutan batu terbesar di dunia yang terletak di sebuah kota yang penuh dengan batu vertikal raksasa yang tajam dan menjulang di bagian barat madagaskar. Hutan batu yang juga merupakan bagian dari suaka margasatwa dan taman nasional Tsingy de bemaraha Madagaskar ini, kini tak lagi ramah dan terisolasi bahkan sangat memungkin bila tempat ini kelak menjadi tempat berkembangnya satwa liar.

    Selain batu-batu kapur yang tajam bagai paku, kota ini juga dipagari oleh ngarai serta memiliki gua-gua yang terdapat dikolong-kolong batu. Tempat yang terkesan sejuk serta berbahaya ini memiliki luas 1550 km serta kedalaman sekitar 300 kaki kebawah.


    Nama Tsingy sendiri diambil dari bahasa malagasi yang berarti berarti “tempat seseorang tak bisa jalan bertelanjang kaki”.

    “Tetapi kemudian kami mendapati bahwa sepatu yang kuat pun masih tak cukup untuk bentang alam tersebut. Di beberapa tempat kami mencoba menjelajah dengan menggunakan peralatan panjat tebing. Tsingy menghancurkan peralatan tersebut, juga badan ini, dengan sama mudahnya”, Menurut Stephen Alvarez seorang fotographer yang pernah melakukan ekspedisi kesana.


    “Aku belum pernah melihat pemandangan seperti itu. ‘Kesan pertama saya terima kasih Tuhan, itu lebih luar biasa daripada yang saya bayangkan dan saya langsung tahu saya akan bisa mendapatkan beberapa foto fantastis”, Ujar Stephen.

    Meski hampir tak terjamah manusia, hutan batu ini juga memiliki penghuni yakni beberapa spesies unik. Makhluk hidup yang dimaksud adalah tumbuh-tumbuhan hutan , serangga sifaka Decken yang mirip cengkedi, 11 jenis lemur(Monyet berwarna putih) hingga berbagai reptilia.



    “Ada hutan dalam batu-batu dan hewan termasuk keluarga lemur hidup di dalamnya”, jelas stephen.

    Seperti dikutip dari daly mail, melakukan perjalanan ke hutan batu tsingy guna ekspedisi untuk National Geographic merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pria berusia 47 tahun ini. Stephen juga bangga dapat melihat para lemur mencari makanan dihutan, melompat bak akrobat di malam hari.


    Hewan-hewan langka ini di ketinggian-ketinggian gunung yang berbeda. Hewan-hewan adaptasi gurun memilih berada di ketinggian sementara yang menyukai kelembaban lebih memilih mencari tempat-tempat sejuk. Hal ini menjelaskan bahwa suhu disetiap ketinggian itu berbeda-beda.

    Tidak hanya lemur di hutan batu yang eksotis ini juga terdapat tanaman-tanaman yang langka yang tak terdapat di belahan bumi lain. Misalnya tanaman Pachypodium yang tampak hidup di puncak-pucak batu kapur.