Monday, 3 September 2012

Tips Memasuki Dunia Kerja




Saat ini persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat karena terbatasnya peluang. Dibutuhkan kecermatan menentukan pilihan yang sesuai minat dan kemampuan kita. Selain itu butuh kesiapan dalam arti strategi untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. dan yang tak kalah penting adalah bagaimana menghadapi tantangan dunia kerja yang akan anda masuki.

Naah, Buat kamu yang mau akan memasuki dunia kerja saya ada ada beberapa tips yang semoga bermanfaat buat kamu sekalian amin

Tips-tips bagi teman-teman yang akan memasuki dunia kerja : 

1. Perbanyaklah pengalaman di luar akademik selama masa perkuliahan, ntah dengan organisasi, pengalaman freelance, atau jadi asisten dosen, atau kerja kontrak di sebuah tempat usaha/startup/perusahaan

2. Kekeliruan yg terjadi saat ini adalah : blm adanya panduan buat fresh graduate soal standard gaji, soal disiplin ilmu yg ada di dunia kerja. Maka inisiatiflah bergaul dengan mereka yang sudah bekerja dan sudah cukup pengalaman. Tanyakan apa yang blm diketahui, dan coba pahami dan terapkan perlahan

3. Semua hal dalam kerja sama dgn perusahaan (ntah pegawai.tetap atau outsourcing) harus ada kontrak kerja tertulis+bermaterai Dan di dalamnya disertakan aturan-aturan yang jelas dan tidak subjektif

4. Bila resign dari sebuah perusahaan, dan jangan lupa meminta 3 surat (sudah menjadi hak anda) : Surat pengalaman kerja, surat rekomendasi, surat referensi. Tujuannya buat apa? biar gk merangkak dari dasar lagi, tentunya itu jd penyambung buat posisi yg lbh tinggi lagi di perusahaan lain.

5. Jangan abaikan akademik, kenali standard IPK yang diterima dalam setiap perusahaan (biasanya min.2,7 utk univ. negeri atau 3,3 untuk univ.swasta), sesungguhnya itu penting, buat mereka menaikkan rate gaji dan meyakinkan perusahaan. (Walau sebenarnya bisa kamu yakinkan dengan komunikasi yang meyakinkan+baik di dalam wawancara kerja)

6. Ubah paradigman temen-temen kalo” kita kuliah itu biar bisa kerja”, salah! kuliah itu mencari ilmu, menata ilmu-ilmu kita supaya terarah pada bidangnya, supaya pola pikir kita juga meningkat daripada anak sekolahan, dan tentunya membentuk karakter problem solver.

7. Buat CV yang menarik ringkas, tidak bertele-tele. Cakupannya harus ada berikut : personal information, expertise, experience, education dan languages. Dan harus diurut Bila kita sudah punya pengalaman, coba urutan experiencenya di awal setelah personal information, dan jangan lupa dibubuhi foto, no.hp dan email

8. Gunakan email yang baku, misal : nama_depan.nama_belakang@[mailserver].com, jangan aneh-aneh : otongtampan@mail.com (epic fail!!!!), kenapa? konsistensi kamu akan keseriusan untuk bekerja dapat dinilai dari sini, dan juga email aneh-aneh itu memperlambat komunikasi!

9. Dalam wawancara kerja, berusahalah untuk tidak tegang, santai saja, berbicaralah dengan percaya diri (asal jangan over PEDE) tapi tetap dalam etika, jadi temen-temen harus ada etikanya, mulai dari masuk ruangan dgn ucapkan salam, jabat tangan erat (menandakan anda punya komitmen kuat), duduk yang rapi, berbicara dengan sopan, dan menatap lawan bicara, sampai dengan penutup (terima kasih) dan salam sambil jabat tangan erat lagi, serta keluar dengan tertib.

10. Sebaiknya kenali kemampuanmu dan tingkatkan terus, pantasnya dihargai berapa? jangan sampe kemurahan. Fenomenanya saat ini adalah, kebanyakan lulusan S1 itu gajinya setara D3, bahkan ada yg lulusan S2 pas di dunia kerja malah setara S1, bahkan leadernya S1, anak buahnya S2 (ada seperti itu, epic fail dah!) Ada seorang dosen bercerita ke dalam kelas yg saya ikuti : “jadi saya pernah bertemu seseorang yg sdh bekerja, kemudian menyambung S2…”
“…mas, anda sudah bekerja, ambil S2 kan ndag ngaruh buat ningkatin jabatan, masih bertahap juga kan?”
“betul, pak”
“lantas, apa manfaat yang anda rasakan setelah S2 ini?”
“dapet ilmu, pak”
“ya kalo itu c jelas, mas..maksudnya apa yg membedakan anda dengan lulusan-lulusan S1?”
*hening..*
“sebenernya yg berubah itu pola pikirnya, jadi harus meningkat lagi kemampuan problem solvernya, mengidentifikasi dan menganalisa suatu permasalahan, mencari solusi yang tepat, dan mengambil keputusan”

11. Ketika temen-temen sudah mengenali kemampuan, dalam negosiasi harga, tentunya semakin mudah. “Pantas gak ya aku dibayar segini dengan kemampuan segitu?” Dan punya keberanian! Kalo ada calon atasan anda menawarkan harga rendah, jangan langsung terima! namanya juga nego, ya artinya seperti layaknya penjual dan pembeli, dan di situ kamulah sebagai penjualnya! Mau rugi?? gak kan!Nego gaji itu pertimbangannya ada banyak :
- Hasil test tertulis dari perusahaan,
- Pengalaman kerja slama ini,
- Nilai akademik dan organisasi yang pernah diikuti, (optional)
- Hasil test Wawancara.Biasanya pihak perusahaan berkomentar : “mas XYZ sudah test, kami lihat kemampuannya standard ya, gak terlalu bagus” Jangan pasrah! tunjukkan kamu bisa lebih dari itu, kemukakan alasanmu, misal : “Terima kasih, Pak, atas penilaiannya. Saya memiliki skill di bidang ini dan ini, untuk hal yang bapak ujikan, jujur, saya belum mencobanya, jadi saya berusaha sebisa mungkin menjawab dengan apa yang pernah saya pelajari. Saya orangnya mudah penasaran, pak, dengan kasus yg belum selesai, saya biasanya terus berusaha belajar sampai ketemu solusinya, saya quick learner, blablabla” *intinya meyakinkan si pembeli, banyak cara kok! tapi ya jangan lebay dan omdo! buktikan!

12. Perhatikan juga etika dalam bekerja atau bisnis, jangan pernah melanggar aturan dari pekerjaan, seperti : mangkir pas jam kantor (bolos), membeberkan rahasia perusahaan, dsb. Kenali batas-batasnya
Perhatikan scope pekerjaanmu, jangan sampe kamu diperalat perusahaan untuk mengerjakan pekerjaan diluar scope dan job desc dirimu. Kebanyakan failnya ya di situ : mereka posisinya programmer, tp merangkap tester dan analyst, tp gajinya tetep segitu-gitu aja. Ya sama aja diperdaya. Kamu punya hak untuk menolak, tp dgn cara halus, gpp, kok artinya kamu komitmen kuat dan tetap pada jalurnya.

13. Cari tempat/perusahaan yang punya riwayat perusahaan yang jelas, punya struktur organisasi dan jenjang karir yang jelas, ada insentip, jaminan/asuransi kesehatan dan tentunya kamu nyaman bekerja di sana

14. Perhatikan umur usia muda itu usia yang semangat berapi-api, masih mudah untuk memahami pelajaran dan pengalaman, dan tentunya di perusahaan juga punya batas toleransi umur untuk posisi/jabatan tertentu. Jadi jangan sampe terlena dengan sisa umurmu, manfaatkan sebaik mungkin, jangan kelamaan di satu posisi/jabatan, kalo bisa meningkat (jenjang karir) jika sudah siap+mantap.. ya yang jelas, matangkanlah dirimu pd suatu posisi/jabatan, jangan sampe prematur, atau ngebet banget naik jabatan, epic fail! cukupkanlah, misal sampe 1-2-5 tahun, kemudian mencoba posisi di atasnya, dsb
Yang paling utama adalah kesehatan dan istirahat yang cukup seimbang antara hal dunia dan hal akhirat.


sumber : http://butterflydroid.wordpress.com/2011/12/21/tips-tips-bagi-teman-teman-yang-akan-memasuki-dunia-kerja/



No comments:

Post a Comment